Asia

Berburu Air Terjun di Jawa Timur (Lumajang)

March 11, 2020
tumpak sewu view point dengan gunung semeru

Sekarang ini siapa yang gak tahu kalau Jawa Timur punya seabrek air terjun? Zaman dulu banget, saya cuma pernah main ke air terjun Madakaripura saja. Itu aja sudah wow banget air terjunnya! Setelahnya, sempat main ke air terjun Tumpak Sewu tapi karena keterbatasan waktu, saya tidak pergi ke semua spot di sana. Kemudian pernah juga rafting di sungai Pekalen dengan banyak air terjun disekitarnya. Cantik sekali!

Anyway, sebelum saya bahas tentang jalan-jalan hunting air terjun di Jawa Timur, tolong memaklumi ketika saya menulis, sebagai contoh: air terjun Y di Lumajang, atau air terjun X di Bondowoso, dan informasi tersebut menurutmu tidak 100% tepat. Misalnya untuk Tumpak Sewu, apakah dia di Lumajang atau di Malang? Saya masuk dari “pintu”nya di Lumajang, trekking turun dan ketika di bawah (di dasar air terjunnya), di tarik lagi biaya retribusi karena dasar air terjunnya masuk wilayah di Malang. Ulalaaa… Beberapa air terjun (dan gunung, juga taman nasional) di nusantara ini yang kondisinya demikian, berada di antara beberapa kota/kabupaten. Kita selow saja dan mari tidak meributkan hal itu. Hehe.

Akhir Februari 2020, saya sengaja bermalam di Lumajang untuk mengunjungi, niat awalnya tiga air terjun, tapi apa daya waktunya hanya cukup untuk main ke dua air terjun saja. Saya hanya bermalam satu malam saja di Lumajang. Dua air terjun yang saya kunjungi adalah Air Terjun Tumpak Sewu (Coban Sewu) dan Air Terjun Kapas Biru. Air terjun yang batal dikunjungi adalah Air Terjun Kabut Pelangi. Sebelumnya di tahun 2016 saya sudah pernah ke Tumpak Sewu, tapi tidak sempat mampir ke Goa Tetes dan beberapa spot lainnya. Nah, kali ini saya lebih lengkap eksplorasinya karena ditemani oleh pemandu lokal dan punya waktu lebih banyak dibandingkan sebelumnya.

terminal lumajang dekat pasar

Bus Malang Lumajang

Cara main ke Lumajang

Cara paling gampang ya sebetulnya sewa mobil atau sewa motor. Perjalanan dari Malang ke area Tumpak Sewu cukup menantang. Jalannya ada yang berkelok-kelok. Sebetulnya jauh lebih nyaman naik mobil dibandingkan naik motor, menurut saya yang sudah mencoba keduanya. Btw, kalau memang tertarik main ke Tumpak Sewu dan malas mikir atur ini itu, feel free untuk kirim email ke saya di info[at]discoveryourindonesia[dot]com dengan judul: Tumpak Sewu. Nanti akan dikirimkan paketnya, hassle-free, tapi tentunya sedikit lebih mahal daripada atur sendiri ya. Kalau mau sekalian visit Bromo, atau Ijen, atau Meru Betiri (pantai Sukamade) untuk lihat penyu, bisa juga.

Kalau bujet kalian terbatas atau pengin coba ke sana naik bus, bisa banget kok naik angkutan umum. Pertama, kalian harus ke Malang dulu. Ada bus rada jadul yang menangani rute Malang-Lumajang. Naik busnya dari Terminal Hamid Rusdi (sekitar 7 km dari pusat kota Malang). Katanya, sih, bus ini ongkosnya Rp20,000 satu arah per orang. Lama perjalanan dari Malang ke Lumajang sekitar tiga jam (atau lebih). Dari terminal bus Lumajang, kamu bisa naik ojek atau mengatur penjemputan dari homestay/penginapan.

Syarat mutlak kalau mau naik angkutan umum adalah, harus punya banyak waktu dan sabar. Busnya tidak ada jadwal tetap dan jumlah armadanya juga tidak jelas berapa. But still, it is doable.

dear traveller guest house and glamping lumajang

Penginapan di Lumajang, sangat dekat dengan Tumpak Sewu

Nginap di mana di dekat air terjun Tumpak Sewu

Untuk kamu-kamu yang obsesi main ke Tumpak Sewu super pagi—banyak loh yang explore mulai dari jam 6 atau jam 7—memang lebih menyenangkan untuk tinggal di homestay dekat Tumpak Sewu. Saya lihat ada beberapa pilihan penginapan di sekitar Tumpak Sewu, tapi Dear Traveller Guest House and Glamping-lah yang mencuri perhatian saya. Penginapan ini terletak sekitar 7 menit berkendara dari Tumpak Sewu.

Kalau kurang suka tinggal di homestay, bisa menginap di kota Malang. Kekurangannya adalah, dengan waktu tempuh satu arah dari Malang ke Tumpak Sewu sekitar 2,5-3 jam, waktu main di area Tumpak Sewu jadi terbatas. Dan rasanya jadi lebih capek saja karena kelamaan di jalan. Kalau perlu rekomendasi penginapan di kota Malang, bisa check artikel ini (artikel dalam bahasa Inggris ya).

Dear Traveller Guest House and Glamping berusaha mengakomodasi berbagai jenis travellers. Mereka punya pilihan kamar dormitory (shared room), ada pilihan tenda juga, ada standard room dan ada juga family room. Info dari mereka, sekarang mereka sedang membangun kamar yang bisa mengakomodasi ‘luxury travellers’. Letaknya tidak di lokasi yang sama, tapi tenang saja, tetap berdekatan kok. Untuk penginapan yang tenda, mereka membandrol harga Rp150,000/malam untuk 2 orang, sedangkan untuk kamar standarnya Rp350,000/malam untuk 2 orang. Rasanya keduanya sudah termasuk sarapan, tapi check kembali dengan mereka ya, barangkali ada perubahan.

Dari pengalaman saya, menginap di sana asik sekali. Suasananya asri dengan tanaman dan bunga-bunga, kamarnya bersih, dan stafnya ramah. Staf sangat fleksibel dengan jadwal sarapan. Karena kami kelamaan main di Tumpak Sewu, kami baru breakfast sekitar jam 12, dan masih boleh lho! Selain itu ada salak yang disajikan di meja, bebas untuk kita makan. Mereka juga menyediakan air galon kalau kita mau mengisi ulang air.

lihat lava gunung semeru

Lihat Gunung Semeru dari Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo

Main ke mana saja

Kalau ngebahas air terjun di sekitaran Jawa Timur, sih, gak ada habisnya. Banyak banget! Gak percaya? Coba lihat screencapture dari peta Jawa Timur dengan fokus Malang dan Lumajang di bawah ini, coba dihitung ada berapa air terjun di sana. Banyak ya? Kali ini saya hanya explore Tumpak Sewu dan Kapas Biru, dan itu juga sudah seharian. Untuk Tumpak Sewu sendiri, sepertinya minimal menghabiskan waktu 4 jam, karena ada banyak spot yang bisa dikunjungi sekalian. Kapas Biru, trekking-nya sendiri sekitar 1,5 jam untuk parkiran mobil-air terjun. Menikmati air terjun Kapas Biru (tidak bisa main air di sana) dan foto-foto, mungkin sekitar 30-45 menit. Jadi total butuh waktu 2-2,5 jam di Kapas Biru.

peta air terjun jawa timur

Tumpak Sewu

  • Panorama
    Tempat pertama yang bisa didatangi adalah Titik Panorama. Dari sini kelihatan Tumpak Sewu tampak atas dan juga Gunung Semeru sebagai latar belakangnya. Cantik sekali! Pasti pernah deh lihat foto dengan drone di mana Tumpak Sewu berada satu frame dengan Gunung Semeru. Datang agak pagi ya, karena pada pagi hari lebih besar peluang cerah sehingga Gunung Semerunya terlihat jelas.
  • Air Terjun Bidadari
    Setelah turun dari Panorama, spot pertama yang kami datangi adalah Air Terjun Bidadari. Walaupun kecil, tapi air terjun ini cantik juga. Ada akar-akar menjuntai, tanaman dan gua kecil.
  • Tumpak Sewu
    Banyak orang yang puas dengan melihat Tumpak Sewu dari atas saja (panorama point), tapi beberapa orang penasaran dengan dasarnya. Dari Air Terjun Bidadari, kita terus berjalan, menyebrangi sungai dua kali, maka kita akan menemukan dasar dari Tumpak Sewu. Benar-benar jaw dropping! Walaupun ini kedatangan kedua, saya tetap takjub dengan Tumpak Sewu. Tidak berlebihan ketika turis Kanada yang saya jumpai di homestay mengatakan: “This is the most magnificent waterfall I’ve visited. In my life”. Wihhhh!Di Tumpak Sewu, ada satu spot namanya Batu Belah (kita harus nyebrang sungai satu kali lagi untuk mencapai spot tersebut). “Spot favorit bule-bule untuk foto, Mbak!”, begitu kata pemandu saya. Berdiri di Batu Belah tuh rasanya gimana yaaa, happy sekali! Seperti dapat banyak energi dari cipratan air dan terpaan angin si air terjun. Pokoknya tiba-tiba rasanya jadi penuh syukur dan bahagia sekali.
lama trekking ke tumpak sewu

Air Terjun Tumpak Sewu. Paling tidak sediakan 4 jam untuk main di Tumpak Sewu dan beberapa spot sekitarnya.

  • Tebing Nirwana
    Tebing Nirwana tidak mungkin terlewat karena tempat ini ada di rute perjalanan ke Goa Tetes. Beberapa orang mungkin tidak sadar kalau ini adalah salah satu ‘spot’ juga.
  • Telaga Biru
    Telaga Biru tidak boleh dilewatkan! Jangan lupa ya berendam di sini. Meskipun sepertinya rada malas untuk berendam dan pengin lanjut trekking saja, tapi beneran deh, asik banget main air di Telaga Biru. Satu hal yang harus diingat, kalau kamu tidak mahir-mahir amat black flip, jangan coba lompat dari pinggir Telaga Biru karena airnya tidak terlalu dalam. Teman saya jadi korban hehe kepalanya baret-baret karena dia mencoba back flip (loncatnya ketinggian/kejauhan dan back flip-nya tidak sempurna, malahan kepala duluan nyungsruk masuk ke air).Kami beruntung sekali karena hanya ada dua grup lain yang sedang menikmati Telaga Biru. Total mungkin cuma lima orang yang sedang di kolam, ditambah kami berempat, jadi total 9 orang. Jumlah yang layak untuk berendam di kolam yang tidak terlalu besar.
  • Goa Tetes
    Banyak orang yang tidak ‘menemukan’ Goa Tetes. Entah apa sebabnya. Mungkin mereka salah belok, atau tidak mengira bahwa di bagian atas ada area lain yang bisa dikunjungi. Makanya, ini pentingnya pemandu lokal. Selain membantu perekonomian masyarakat sekitar, kalian juga lebih aman dalam eksplorasinya (anti nyasar nyasar club!). Goa Tetes di bagian bawah sudah cukup bikin bengong. Ketika kalian naik sedikit, lalu menyebrangi air terjun, dan masuk ke bagian goanya, pasti akan lebih terkesima lagi!
Goa Tetes Tumpak Sewu

Goa Tetes, jangan kelupaan mampir ke sini juga ya!

Air Terjun Kapas Biru

Saya mengunjungi air terjun Kapas Biru setelah Tumpak Sewu. Tumpak Sewu secara keseluruhan memang lebih WOW, tapi Kapas Biru, tuh, bagus juga! Tebing-tebingnya dengan warna cokelat, dan tanaman sekitarnya yang rindang, mengingatkan saya akan taman rahasia di mana bidadari berkumpul (hahaha iya saya lebay!). Kekurangan air terjun Kapas Biru adalah, kita tidak bisa main air di sini, tidak bisa berenang/berendam. Tapi air terjun ini menyenangkan sekali kok untuk dipandang-pandang sambil ngobrol sama teman atau ngobrol sama diri sendiri. Perjalanan ke air terjun juga tidak terlalu sulit. Hanya ada satu bagian yang agak sulit di mana ada tangga vertikal, tapi itu hanya sedikit saja. Selain itu, jalanan landai, dan kita akan melewati sawah dan pinggiran sungai, pokoknya menyenangkan!

Tips

Medan untuk menuju air terjun Tumpak Sewu dan Kapas Biru cukup menantang dalam artian bukan cuma 5-10 menit jalan dari parkiran mobil. Please jangan pakai sandal jepit, terutama Tumpak Sewu. Pakai sepatu yang nyaman atau pakai sandal gunung. Pastikan alas kaki memiliki grip yang baik karena banyak bagian trek yang licin dan curam. Gunakan pakaian yang nyaman, dan jangan lupa pakai baju renang karena bisa berendam di Telaga Biru.

Oh ya, ketika di Tumpak Sewu, saya mencium bau yang kurang sedap. Pemandu saya bilang ada industri tepung yang membuang limbahnya ke sini. Lalu saya mengingat-ngingat, pantas saja tadi mata saya agak-agak pedih ketika berdiri di dekat air terjun dan terpapar cipratan air dari Tumpak Sewu. HAHA! Saya cuek saja mungkin karena terlalu happy dengan cipratan air dan angin yang menerpa saya. Saran saya, mungkin jangan terlalu lama berdiri di dekat air terjunnya. Takutnya ada zat kimia berbahaya yang terkandung dalam limbah tersebut. Kan ngeri ya kalau terpapar kelamaan? Katanya, sih, warga sekitar sudah berusaha untuk membicarakan masalah limbah ini dengan pihak yang berkepentingan, tapi hasilnya masih nihil.

lama trekking ke air terjun kapas biru

Air Terjun Kapas Biru

Sekian cerita saya tentang petualangan dua hari satu malam di Jawa Timur untuk berburu air terjun. Rasanya saya akan kembali lagi (doakan ya supaya bisa secepatnya) untuk mengunjungi Kabut Pelangi dan juga Coban Tundo. Kalau kalian ada rekomendasi air terjun cantik yang wajib dikunjungi di daerah Jawa Timur, kasih tahu ya! 

You Might Also Like

2 Comments

  • Reply imama March 27, 2020 at 2:23 pm

    di Trenggalek ada air terjun pelang kak, airnya langsung menuju ke laut karena lokasinya sendiri emang deket banget sama laut, unik tempatnya.

    • Reply firsta March 31, 2020 at 1:20 pm

      Menarik juga! Aku belum pernah explore Trenggalek. Cuma pernah sampai Pacitan dari Yogya haha, dan pas dari Timur mentoknya cuma sampai Blitar.
      Thanks Imama idenya.

    Leave a Reply